Rabu, 08 Februari 2012

Bayao Maudu'

Telur Maulid Nabi SAW. "Bayao" = telur; Maudu' = maulid nabi Muhammad SAW. Hari kelahiran nabi Muhammad SAW tanggal 12 Rabiul Awal.

Di beberapa daerah/kabupaten di Sulawesi Selatan hari kelahiran Rasulullah SAW selalu dirayakan, digembirakan, wujud rasa syukur pada Tuhan yang telah mengutus Beliau SAW ke muka bumi guna menyempurnakan aqidah, akhlak, dan budi pekerti.

Ada yang dalam lingkup kecil, kelompok pengajian atau jamaah sebuah masjid. Ada pula yang level sekecamatan Galesong di Cikoang yang terkenal dengan Maudu Lompoa ("Lompoa"=besar/megah). Persamaan penganannya satu, telur maulid dikelir merah dan ditusuk tongkat bambu.

Telur maulid ini bukan sekedar penganan atau hiasan pelengkap perayaan namun ada makna-makna filosofis, berupa do'a dan harapan.

Untuk kalangan tasawuf, maknanya lebih dalam lagi, tapi "pajolloro" belum paham yang itu. Penjelasan yang pajolloro pahami dengan baik tentang "bayao maudu'" itu:

Tiga lapisan telur, kuning telur, putih telur dan kulit telur. Kuning dan putih telur simbol dua kalimat Syahadat. Kulit telur simbol ihsan, ahlakul kharimah, kelakuan bajik, panngadakkang, rahmatan lil alamin, rahmat bagi semesta (bukan hanya untuk umat muslim, bukan hanya manusia, bukan hanya mahluk hidup, tapi menyayangi semesta!)

Tongkat bambu yang menusuk dan menembus telur di kedua sisinya, itulah kita. Kita yang "bersyahadat" dan mengejawantahkan "syahadatnya" menjadi "budi pekerti" untuk semesta. Kler merah adalah simbol keberanian. Keberanian untuk tetap "bajik" apapun resikonya, demi "syahadat" yang terucap.


dikirim dari jolloro pake henpon oto-oto (mobile ph•ne)